Penyusunan
personalia ada la h yang berkenaan dengan penarikan,fungsi manajemen
penetapan,
pemberitahuan latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Dalam
bab ini akan dibahas bagaimana organisasi menentukan kebutuhan sumber daya
manusia sekarang dan di waktu yang akan datang.
Kegiatan-kegiatan penyusunan
personalia sangat erat hubungannya dengan tugas-tugaskepemimpinan, motivasi,
dan komunikasi, sehingga pembahasannya sering ditempatkan sebagai bagian
dari fungsi pengarahan. Tetapi fungsi ini berhubungan ert denganfungsi
pengorganisasian,
dimana pengorganisasian mempersiapkan ´ kendaraan ´-nya dan peyusunan
personalia
mengisi ´ pengemudi ´-nya yang sesuai gengan posisi kerja yang ada.
Akhirnya, fungsi penyusunan personalia harus dilaksanakan oleh semua
manajer, baik mereka mengolah perusahan besar ataupun menjadi pemilik
perusahan kecil.
PROSES
PENYUSUNAN PERSONALIA
Proses
penyusunan personalia (staffing process) dapan dipandang sebagai serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat dalam
posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan
dalam dua tipe lingkungan yang berbeda. Pertama, lingkungan eksternal
yangmeliputi seluruh faktor di luar organisasi yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhinya. Kedua lingkungan internal, yang terdiri dari unsur-unsur
di dalam organisasi.
Langkah-langkah
proses ini mencakup:
1.
perencanaan sumber daya manusia, yang dirancang untuk menjamin keajegan dan
pemenuhan
kebutuhan personalia
organisasi.
2.
Penarikan, yang berhubungan dengan pengadaan calon-calon personalia segaris
dengan
rencana
sumber daya manusia.
3.
Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan di antara calon-calon personalia.
4.
Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu individu-individu yang
terpilih
menyesuaikan
diri dengan lancar dalamo rgan isa si.
5. Latihan dan pengembangan
5. Latihan dan pengembangan
-
PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber
daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya.
Andrew
E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut
agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan
tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih
bermanfaat”.
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1.
Kepentingan Perencanaan SDM
Ada
tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
-
Kepentingan Individu.
-
Kepentingan Organisasi.
-
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen
Perencanaan SDM
Terdapat
beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
-
Tujuan
Perencanaan
SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi
dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang
ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan
Organisasi
Perencanaan
Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan
perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi
secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia
(suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan
perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya,
PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh,
kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang
harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga
kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan
kebutuhan suatu organisasi.
-
Syarat – syarat perencanaan SDM
Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
Harus
mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Mampu
memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
Mengetahui
secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3.
Proses perencanaan SDM
Strategi
SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi
dan mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah
secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan
dikelola.
Pengembangan
rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM
suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk
jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.
Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur
perencanaan SDM
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
Menetapkan
beberapa alternative.
Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode
PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah
diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi,
dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini
risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang
merugikan perusahaan.
Metode
ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari
data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM
semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah
diperhitungkan terlebih dahulu.
4.
Pengevaluasian Rencana SDM
Jika
perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan
sebagai berikut:
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusan-keputusan bisnisnya.
Biaya
SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan
sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya
lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat
diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya
dibutuhkan.
Adanya
kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam
rencana masa yang akan datang.
Pengembangan
para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Kendala-kendala
PSDM
1.
Standar kemampuan SDM
Standar
kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya
berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini
menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara
pasti.
2.
Manusia (SDM) Mahluk Hidup
Manusia
sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini
menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam
rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
3.
Situasi SDM
Persediaan,
mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan.
Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan benar.
4.
Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan
perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain
dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.
No comments:
Post a Comment